PT. SABANG MERAUKE SEJAHTERA



" Ketika wajah ini penat memikirkan dunia maka berwudhulah, Ketika tangan ini lelah menggapai cita-cita maka bertakbirlah, Ketika pudak ini tak kuasa memikul amanah, maka bersujudlah. Ikhlaskan semua dan mendekatlah pada-Nya. Agar tunduk disaat yang lain angkuh, agar teguh di saat yang lain runtuh dan agar tegar di saat yang lain terlempar"

Sabtu, 31 Maret 2012

Pengantar Refraksi


Pengantar Refraksi
            Refraksi dalam arti sebenarnya adalah pembelokan cahaya dari media yang rapat kemedia yang kurang rapat atau sebaliknya. Disini arti refraksi adalah pembiasan sinar yang terjadi dimata dan usaha dari mata agar bayangan jatuh tepat di retina. Jadi yang akan kita pelajari adalah tehnik pengukuran dari pembiasan mata yang dinyatakan dalam ukuran-ukuran atau satuan-satuan yang dapat dimengerti oleh yang berkepentingan, hal ini disebut juga Clinical Refraction.
Untuk ini diperlukan dasar-dasar dari pelajaran berikut:
1.      Optik
Diperlukan dasar-dasar dari ilmu optic dan cirri-ciri optic mata dan kaca mata yang dibutuhkan.

2.      Anatomi dan Fisiologi Mata
Dalam hal ini penting karena pengukuran dilakukan pada orang yang hidup meskipun tidak merupakan hal yang medis
Yang termasuk dalam hal ini antara lain:
·         Akomodasi mata
·         Hubungan retina sampai keotak
·         Kerja otot-otot luar mata (extrinsic)
·         Kerja otot-otot dalam mata (intrinsic)

3.      Alat Refraksi
Disini yang perlu diketahui adalah cara kerja dari alat-alat tersebut dan cara pemakaiannya.
Misal Trial len set / Lensa uji coba, keratometer, Trial frame, Optotip, P.D.meter, Lenso meter, Streak, Retinoskope.

4.      Pathofisiologi
Disini yang dipelajari adalah penyakit mata yang berhubungan dengan refraksi. Seperti Kencing manis, Tekanan darah tinggi, Glaukoma. Sebenarnya bukanlah pekerjaan RO, tetapi harus diketahui dan dirujuk kedokter.


           
 Tanya pengetahuan-pengetahuan refraksi praktis akan lumpuh, jadi dalam setiap pemeriksaan selalu ditanyakan kelainan-kelainan yang dirasakan oleh penderita sehingga kita dapat bekerja secara teratur dan berurutan.

            Pemeriksaan refraksi adalah sebagian dari pemeriksaan menyeluruh dari pemeriksaan mata. Ketepatan ukuran akan dapat kita capai dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas dalam kata-kata sehingga mudah dimengerti bagi yang diperiksa.
            Yang susah diberi pengertian (komunikasi) adalah anak-anak, orang buta huruf, orang tuli/bisu, dan kadang-kadang orang yang baru pertamakali diperiksa. Hamper setiap penderita membutuhkan pendekatan yang berlainan. Agar dapat mengerjakan kegiatan refraksi secara teratur dan terperinci, maka setiap perubahan dari ukuran lensa berdasarkan dari reaksi yang diperiksa, dalam hal ini kita harus dapat membayangkan apa yang terjadi disekitar retina.
            Pemeriksaan dilakukan dengan sabar sambil memberikan petunjuk-petunjuk yang mudah dan tidak membosankan, dan bila perlu diselingi dengan humor.
            Semua hal ini merupakan pemeriksaan subjektif dimana kita mengikuti apa yang dirasakan penderita. Pada pemeriksaan obyektif kita mencari ukuran dalam keadaan mata Cycloplegia yaitu otot dalam mata dilumpukan atau dalam bahasa lain akomodasi mata dilumpuhkan. Pemeriksaan idi adalah pemeriksaan tambahan dari pemeriksaan subjektif. Disamping itu alat-alat refraksiyang akurat dan gampang pemakaiannya memberikan efesiensi waktu kerja
Materi terkait baca disini! 

Trial Lens Set

Trial Lens Set
Trial Lens Set Accessories :
-          Maddox Rod & Ring : Untuk mengorekse kelainan refraksi bagi mata yang phoria.
-          Mat glass                     : Untuk penderita katarak (3 bulan sekali operasi).
-          Ocluder                       : Lempengan penutup.
-          Pinhole                        : Lempengan penutup dengan lubang kecil Ø 1 – 2 mm untuk mengetahui adanya kelainan organis.
- Bila tambah jelas → Astigmat
- Bila kurang jelas → Kelainan Organis
-          Red & Green Lens      : Untuk menguji binocular dan dengan melihat four dots test.
Materi terkait baca disini! 
 

Pengantar Tehnik Refraksi

Pengantar Tehnik Refraksi


Refraksi dalam arti sebenarnya adalah pembelokan cahaya dari media yang rapat kemedia yang kurang rapat atau sebaliknya.
Dasar - dasar tehnik refraksi
1.      Fisika Optik
2.      Anatomi dan Fisiologi Mata
3.      Alat - alat refraksi
4.      Pathofisiologi

Keadaan mata dibagi dua:
1.      Emetropia       : Mata normal (± 0,12 D)
2.      Ametropia      : Cacat mata
Misal   :
- Myope                       : Tidak dapat melihat jauh (Sph -)
- Hypermetrope           : Tidak dapat melihat dekat (Sph +)
- Presbyop                   : Mata tua
- Astigmat                   : Cornea tidak rata (cyl)
Tahap – tahap pemeriksaan refraksi
1.      Anamnesa / Wawancara
a.       Mendengar keluhan penderita
b.      Melihat keadaan mata (sehat / tidak)
c.       Menentukan kelainan mata

2.      Menentukan visus
a.       Dengan optotip                 : 6/60 – 6/4,5
b.      Dengan fingers counting   : 1/60 – 6/60    (background putih)
c.       Dengan hend movement   : 1/300             (biasanya bayi)
d.      Dengan light perception    : 1/∞                (katarak)

3.      Mengukur PD
Materi terkait baca disini! 
 

Harapan Rhod (Sel Batang) Yang Mencintai Cone (Sel Kerucut)

Harapan Rhod (Sel Batang) Yang Mencintai Cone (Sel Kerucut)


“Ya Allah jika ia baik untuk hidupku dan agamaku, jadikanlah ia pendamping hidupku” (Mu’uy_Wong_Cilik)

Namaku “Rhod”, aku biasa dipanggil “Sel Batang” oleh orang indonesia. Aku bekerja di Optic Eyeled. Aku ditempatkan di “Retina Bagian Perifer”. Aku menjabat sebagai “Sel Reseptor”. Pekerjaanku setiap hari adalah mengubah rangsang cahaya menjadi impuls listrik yang berjalan sepanjang serabut saraf sensoris menuju daerah penglihatan di otak, atau lebih simpelnya aku dikenal sebagai pengirim sinyal keotak setelah terangsang oleh cahaya. Sinyal yang sudah terkirim keotak selanjutnya diinterpretasikan sebagai penglihatan.

Aku memiliki rekan kerja yang cantik,imut dan baik hati (ngawur.com^^), namanya “Cone”, oleh orang indonesia Cone biasa dipanggil “Sel Kerucut”. Cone ditempatkan di “Retina Bagian Sentral”. Jabatannya sama denganku yaitu sebagai “Sel Reseptor”, begitu juga dengan pekerjaannya sehari-hari sama persis denganku yaitu mengubah rangsang cahaya menjadi impuls listrik yang berjalan sepanjang serabut saraf sensoris menuju daerah penglihatan di otak, atau lebih simpelnya sebagai pengirim sinyal keotak setelah terangsang oleh cahaya. Kami memang banyak memiliki persamaan^^, tapi ada juga kok perbedaannya ^____^”.

Kami memiliki fotopigmen yang disebut rodopsin pada diriku dan opsin pada Cone. Paparan sinar memicu reaksi kimia pada fotopigmen yang mengubah energi sinar menjadi aktivitas listrik, memunculkan rangsang visual pada retina dan dihantarkan oleh serabut saraf menuju otak.
Jarak antara perifer dan sentral tidak terlalu jauh, ini memberiku kesempatan untuk curi-curi pandang pada Cone. “Upss… Ghordul Basor Mas! (Tundukkan Pandangan Mas!) ” hehehe. Hal yang tak dapat ku pungkiri dalam hidup ini bahwa aku benar-benar mencintai dan menyayangi Cone^^.

Jabatan kami yang sama dan fungsi kerja kami yang sama tidak menjadi jaminan bahwa kami dapat bekerja secara bersama-sama. Kami memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dalam bekerja. Mungkin ini yang menyebabkan kami tidak dapat bekerja bersama. Aku memiliki kepekaan yang tinggi terhadap sinar dibanding sel kerucut, namun aku tidak dapat membedakan warna dan kemampuan resolusiku buruk, sehingga aku diberi tanggung jawab untuk penglihatan pada keadaan remang (penglihatan skotopik). Sedangkan Cone mempunyai kemampuan melihat detil yang halus dan membedakan warna, sehingga Cone diberi tanggung jawab pada keadaan terang (penglihatan fotopik).

Sahabat, taukah engkau? Setiap kali aku melihatnya, semakin bertambah rasa cinta dan sayangku kepadanya^^. Aku senang sekali bias melengkapi kekurangannya dan akupun lebih senanglagi ketika ia mau melengkapi kekuranganku. Semoga cinta kami ini bukan cinta karena kesempurnaan semata, namun juga mencintai ketidak sempurnaan dengan cara yang sempurna^___^”. Aku berharap bisa bersamanya untuk selamanya Aamiin.

Sahabat, masih ingatkan dengan kata bijak ini?
“Usaha tanpa do’a adalah sombong, do’a tanpa usaha adalah bohong”.
keinginanku untuk bersamanya memerlukan do’a dan usaha, usahaku saat ini adalah…? <rahasia.com>^^. Do’a yang selalu ku panjatkan disetiap sujudku (kalo gak lupa :-D ) “Ya Allah, jika ia baik untuk hidupku dan agamaku, jadikanlah ia pendamping hidupku^^ Aamiin”. Do’a ini bagian dari harapanku untuk bisa bersamanya.</rahasia.com>


Sahabat, sebelum aku akhiri kata-kataku ini, masih ada satu rahasia yang belum aku ungkapkan. Zona transisi antara penglihatan fotopik dan skotopik dimana tingkat penerangan hampir sama dengan saat senja disebut penglihatan mesopik, pada saat ini aku dan Cone bekerja tidak pada puncak kemampuan. Saat itulah kami bekerja secara bersama-sama, namun saat-saat seperti itu terasa sangat cepat sekali T_T”. Hanya kesabaran yang kami perlukan saat ini untuk dapat menikmati kebahagiaan pada situasi dan kondisi yang tepat. Bukankah semua akan indah pada waktunya?_?. Tinggal langkah kita untuk sampai pada waktunya.
The and!
SEMOGA BERMANFAAT
NB: Bila ada kesalahan Mohon di koreksi.. Thanks ^_^”.
Materi terkait baca disini! 
 

Jumat, 30 Maret 2012

Dimulai Dengan Bismillah

Dimulai Dengan Bismillah 

Sejenak terdiam...
Merenuki sebuah dimensi kehidupan...
Memperluas cakrawala pikiran...
Memualai hari ini dengan semangat perjuangan...
Untuk hidupku...
Untuk cita-citaku...
Untuk masa depanku..
Untuk dunia dan akhiratku...
Membulatkan tekat bahwa aku bisa meningkatkan mata sehat indonesia...
Menghapus angan meraih mimpi dengan semangat perjuangan...
Menunduk, menengadah, dan memohon bimbingan kepada pencipta langit danbumi...
Sejenak terdiam...
"Dengan Bismillah ku awali pejuanganku untuk menggapai Ridho dan Kasih Sayang_Mu"
Materi terkait baca disini!