Tajam Penglihatan Jarak Dekat
Untuk menentukan tajam penglihatan seseorang pada jarak dekat, kita minta orang tersebut membaca reading test pada jarak baca yaitu ± 30 – 40 cm.
Pemeriksaan visus untuk jarak dekat sudah lama dilakukan :
a. 1623 oleh Daza del Valdez
b. 1815 oleh Chevalier & Tauber
c. 1843 oleh Himly
Namun pemeriksaan yang lebih ilmiah baru dilakukan pada tahun 1868 oleh Herman Snellen, yaitu dengan menggunakan reading test yang berprinsip pada optotip jarak jauh dimana huruf-huruf reading test membentuk sudut sebesar 5’ dengan jarak baca 14-16 inchi. Pada reading test tersebut dicantumkan D dan d yang biasanya ditulis : 20/20, 20/40, dst.
Reading test snellen kemudian dimodifikasikan oleh beberapa ahli mata, antara lain : 1882 oleh Nieden dan 1885 oleh Oliver. Reading test Oliver terdiri dari huruf-huruf yang tidak ada hubungannya satu sama lain, supaya tidak mudah ditebak. Namun reading test ini kurang begitu popular sehingga sampai saat ini yang banyak dipakai reading test snellen dari E.von Jaeger (1854 - 1887) dari Vienna.
Reading test Janger kurang begitu jelas asal usulnya atau atas dasar apa reading test tersebut dibuat, lagi pula jaeger tidak mencantumkan jarak bacanya. Reading test ini dibuat dalam bentuk kalimat-kalimat yang besar, hurufnya berbeda-beda yang dinyatakan dengan J1, J2, J3, dst. Secara ilmiah reading test janger kurang dapat dipertanggung jawabkan.
Mengingat perlu adanya setandar reading test, maka pada tahun 1951 Brition Faculty of Opthalmologie mengusulkan agar dipergunakan suatu setandar untuk reading test sesuai dengan standar yang dipakai percetakan yaitu Printers Point System. 1 point = 1/72 inchi. Pada system ini dacantumkan tanda N (Near) missal : N5 berarti huruf tersebut terdiri dari 5 point atau besarnya = 5/72 inchi. Dianjurkan juga jarak bacanya missal : N5 pada jarak 30 cm.
Materi terkait baca disini!
Materi terkait baca disini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar